Waktu Standar Indonesia WIB | UTC

Alat Pengamatan BMKG

Psychrometer

Terdiri dari Termometer Bola Basah – Bola Kering, Termometer Maksimum, dan Termometer Minimum

  • Termometer Bola Basah – Bola Kering

Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola kering). Adapun thermometer bola basah adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi.

  • Termometer Suhu Maksimum

Termometer Suhu Maksimum digunakan untuk mengukur suhu maksimum yang terjadi dalam satu hari, suhu ini diamati satu kali sehari pada pukul 19.00 WIB. Termometer ini menggunakan air raksa. Termometer ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, hermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet.

  • Termometer Suhu Minimum

Termometer Suhu Minimum digunakan untuk mengukur suhu minimum yang terjadi dalam satu hari, suhu ini diamati satu kali sehari pada pukul 07.00 WIB. Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).

Penakar Hujan Observatorium(Obs)

Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan. Alat ini dipasang diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm daripermukaan tanah sampai mulut corong penakar, luas penampang corong yaitu 100 cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan ± 5 liter, dan ditengah corong penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan dituangkan melalui kran dan ditakar dengan gelas ukur yang berskala sampai dengan 20 mm. Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan jam 07.00 WIB dengan membuka kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi selama 24 jam.

Penakar Hujan Hellmann

Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan, dipasang dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang corong 200 cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat pemasangan pias, sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan minimum serta waktu terjadinya. Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian akan terkumpul dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang dihubungkan dengan tangkai pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan menekan pelampung, maka pelampung akan naik dan tangkai pena turut bergerak keatas. Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka secara otomatis air akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik. Air dalam tabung terkuras habis sehingga tangkai pena turut bergerak turun sampai pena menunjuk skala nol, jika hujan masih turun pena akan naik lagi, demikian seterusnya. Waktu pengamatan : pengamatan dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam 07.00 WIB.

Open Pan Evaporimeter / Panci Penguapan

Berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB. Penguapan Panci Terbuka pada tanah berumput pendek dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well dan Thermometer Air Penguapan Panci Terbuka pada tanah gundul dilengkapi dengan alat Hook Gauge, Still Well, Thermometer Air, Flaoting Thermometer maksimum/ minimum dan Cup Counter Anemometer. Alat pengukur penguapan tersebut diatas dilengkapi dengan :

  • Hook Gauge

Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah batang yang berskala dan sebuah skrup berada pada batang tersebut yang digunakan sebagai pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai tepat menyentuh pada permukaan air panci. Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala milimeter pada batang mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi batang mikrometer.

Perhitungan dilakukan dengan rumus dimana :
Eo = Jumlah air yang dievaporasikan
Po = Pembacaan awal dari permukaan air yang ditunjukkan oleh micrometer
P1 = Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi
CH = Curah Hujan

  • Still Well

Berupa bejana yang terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki terdapat sebuah skrup untuk menyetel/ mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing dapat lebih mudah dilakukan.

  • Termometer Air

Termometer air ini adalah thermometer air raksa yang dipasang tegak lurus dengan menggunakan klem, letak bola termometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat dibaca pada saat dilakukan pengamatan.

  • Floating Thermometer Maksimum dan Minimum (Termometer Apung)

Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka. Alat ini digunakan untuk mencatat suhu maksimum dan minimum air yang terjadi selama 24 jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah pipa gelas yang berbentuk U dengan dua buah bola pada ujungnya, yaitu thermometer maksimum (thermometer air raksa) dan thermometer minimum (thermometer alcohol). Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang terapung sedikit dibawah permukaan air oleh pelampung alumunium. Suhu maksimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam thermometer atas dan suhu minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam tabung bawah. Suhu rata-rata air didapat dengan menambahkan suhu maksimum dan minimum, kemudian dibagi dua. Setelah dilakukan pembacaan, perlu untuk menyetel kedudukan indeks kembali ke suhu actual menggunakan magnet batang.

  • Cup Counter Anemometer 0.5m

Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu. Alat ini dipasang disebelah selatan dekat pusat panci, dengan ketinggian 0,5 meter dari permukaan tanah. Alat ini terdiri dari 3 buah cup yang akan berputar bila tertiup angin, dimana bagian bawah cup terdapat angka counter yang mencatat perputaran cup tersebut. Prinsip kerja alat ini seperti gerakan Speedometer pada sepeda motor dalam satuan km/jam. Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.

Untuk mengetahui kecepatan angin pada periode waktu tertentu dilakukan dengan mengurangi hasil pembacaan pada angka counter saat pengamatan dengan hasil pembacaan sebelumnya, kemudian dibagi dengan periode waktu pengamatan.

Campbell Stokes

Alat ini berfungsi untuk mengukur lamanya penyinaran matahari. Alat ini berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10 – 15 cm, berfungsi sebagai lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar matahari ke suatu titik api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka diatas pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah. Lamanya penyinaran matahari dicatat dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang khusus dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akanterlihat bagian yang terbakar, panjang jejak/bekas bakaran menunjukkan lamanya penyinaran matahari.

Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat dijumlahkan berapa lamanya matahari bersinar terang / cerah. Pias akan mulai terbakar bila sinar matahari > 0.3 Cal/cm2 atau 209,34 Wm2.

Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu :
A. Pias lengkung panjang dipasang antara tanggal 11 Oktober – 28/ 29 Februari.
B. Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 11 April – 31 Agustus.
C. Pias lurus dipasang antar tanggal 1 Maret – 10 April dan 1 September – 10 Oktober.
Waktu pengamatan : pias dipasang jam 07.00 WIB diangkat jam 19.00 WIB.

Automatic Weather Station (AWS)

Alat pengukur cuaca otomatis (Automatic Weather Station / AWS) merupakan alat yang
Automatic Weather Station merupakan stasiun cuaca otomatis yang didesain untuk mengukur dan mencatat data parameter-parameter meteorologi (radiasi matahari, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan) secara otomatis dan terintegrasi untuk mempermudah pengamatan data.
AWS umumnya dilengkapi dengan sensor-sensor, data logger and processing, sistem catu daya, sistem komunikasi, sistem akuisisi data, sistem proteksi petir, dan peralatan pendukung lainnya.
AWS yang digunakan oleh Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta adalah Merk LSI dari Italia.
Secara sederhana cara kerja dari AWS (Automatic Weather Stations) adalah mengumpulkan data pengamatan parameter cuaca secara otomatis melalui sensor-sensor secara berkala selanjutnya di kirim melalui jaringan GPRS menggunakan layanan GSM ke server BMKG Pusat, dan secara simultan mengirimkan data ke PC Server yang terdapat di kantor Stasiun Klimatologi Yogyakarta melalui jaringan Kabel. AWS yang terpasang di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta terdiri dari:

  • Air Temperature & Relative Humidity Sensor
  • Barometric Air Pressure Sensor
  • Anemometer 10m (Wind Speed & Wind Direction)
  • Pyranometer Sensor
  • Automatic Evaporimeter (Evaporation Level Sensor & Digital Floating Thermometer)
  • Tipping Bucket Rain gauge

Digital Barometer

Barometer Digital merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer secara digital. Barometer digital yang terdapat di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta merupakan Barometer Digital Merk Vaisala Tipe PTB330.

Termometer Tanah Gundul

Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tanah gundul dengan kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm Termometer ini memiliki prinsip yang sama dengan termometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah gundul. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.

Termometer Tanah Berumput

(Kedalaman 0, 5, 10, 20, 50, 100)
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tanah berumput dengan kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm Termometer ini memiliki prinsip yang sama dengan termometer air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah berumput. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.

Thermometer Minimum Rumput

Berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum rumput pada suatu periode pengamatan. Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapiler berisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer ini dipasang dengan posisi horizontal di permukaan tanah berumput pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari alumunium yang bagian atasnya dihalangi semacam atap supaya tidak terkena langsung sinar matahari. Prinsip kerja thermometer ini, yaitu jika suhu turun, cairan alkohol akan menyusut dan permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu naik, permukaan cairan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu udara. Waktu pengamatan : dilakukan pada jam 07.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala, posisi indeks harus dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu.

Cup counter Anemometer 2m

Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angina pada ketinggian 2 meter. Alat ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan Anemometer berbasis cup counter lainnya.

Evaporimeter Piche

Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif. Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu. Pada prinsipnya Piche evaporimeter terdiri dari:

  • Pipa gelas yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5 Cm. Pada pipa gelas terdapat skala, yang menyatakan volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya. Ujung bawah pipa gelas terbuka dan ujung atasnya tertutup dan dilenghkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
  • Piringan kertas filter berbentuk bulat. Kertas ini berpori-pori banyak sehingga mudah menyerap air. Kertas filter dipasang pada mulut pipa terbuka.
  • Penjepit logam, yang berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa.
Turf Soil Thermometer

Merupakan alat yang mengukur suhu tanah berumput didalam beberapa kedalaman secara digital.

Bare Soil Thermometer

Merupakan alat yang mengukur suhu tanah gundul didalam beberapa kedalaman secara digital.

Digital Soil Moisture

Merupakan alat yang mengukur suhu tanah gundul didalam beberapa kedalaman secara digital.

Automatic Solar Radiation System (ASRS)

Untuk mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu. Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
a. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
b. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
c. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan bumi.
d. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa gelombang panjang.
e. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
f. Global (total) Radiation (Q)
g. Net Radiation (R)

Alat Automatic Solar Radiation System yang terdapat di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta terdiri dari:

  • Pyranometer Diffuse (DHI)
  • Pyranometer Global (GHI)
  • Pyranometer Pantulan (RI)
  • Pyrheliometer
Alat Observasi Iklim Mikro Otomatis

Klimatologi  secara  luas mempelajari  keadaan  atmosfer  di  tempat  atau  daerah  tertentu,  dalam  suatu periode  yang  panjang.  Pembahasan klimatologi menurut skalanya dapat dibagi menjadi iklim mikro, iklim lokal, iklim meso, dan iklim global.
Menurut  Thomp  (1980)  iklim  mikro  berhubungan  dengan  tanaman  di  atas wilayah  atau luasan  yang  khas,  sedang  iklim mikro  menggambarkan kondisi iklim lingkungan sekitar yang berhubungan langsung dengan organisme hidup, baik  dekat  permukaan  bumi  maupun  pada  lingkungan  yang  terbatas,  misal ruangan, pabrik dan rumah kaca. Menurut (Geiger, 1959) iklim mikro adalah iklim  di  dekat  permukaan  tanah  yaitu  iklim  tempat  sebagian  mahluk  hidup berada. Geiger memperkirakan skala mikro kajian  iklim mikro secara vertikal sampai dengan ketinggian 1,5 – 2 meter. Jika atmosfer dianggap berlapis-lapis, maka ikim mikro adalah iklim di lapisan terbawah troposfer. Pada  lapisan ini kebanyakan unsur-unsur iklim  atau cuaca mengalami  perubahan  yang  mencolok  dalam  skala  ruang  ,maupun  waktu. Perubahan  di  dekat  permukaan  ini  akan  mempengaruhi  keadaan  di  atasnya, hingga ketinggian tertentu.
Alat pengamatan iklim mikro otomatis yang dipasang di Stasiun Klimatologi Yogyakarta ini memiliki tinggi 10 meter dari permukaan. Pengamatan iklim mikro di lakukan pada ketinggian 4 meter, 7 meter dan  meter dari permukaan, unsur-unsur klimatologi yang diamati adalah suhu udara, kelembapan udara  (relaticve humidity), arah dan kecepatan angin. Alat pengamatan iklim mikro ini bekerja secara otomatis, sehingga pengamat dapat langsung memperoleh data dari PC Server yang terhubung ke data logger.

Peralatan Monitoring Total Suspended Particulate (PMOTSP)

Merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur partikulat, yaitu konsentrasi massa halus dan tersuspensi PM-10, PM-2.5 or PM-1 dengan menggunakan metode atenuasi beta. Alat Thermo Scientific 5014i, dapat memonitor Partikulat ambien secara kontinu dan menggunakan koreksi pengaruh gas Radon alam (Rn-222) sebagai langkah penyempurnaan untuk menghasilkan sensitivitas yang lebih baik pada konsentrasi partikulat ambien yang lebih rendah.

Spesifikasi:

Merk/Type: Thermo Scientific Model 5014i Continuous Particulate Monitor
Sumber:  Carbon-14 (C-14), < 3.7 MBq (< 100 μCi)
Range Pengukuran: 0 to 1.0, 2.0, 3.0, 5.0, 10.0 mg/m3; 0 to 100, 1,000, 2,000, 3,000, 5,000, 10,000 μg/m3
Limit minimum deteksi: 6 μg/m3  (1/2 hour), 4 μg/m3 (1hour); 3 μg/m3 (3 hour), 1 μg/m3 (24-hour)
Resolusi: 0.1 μg/m3
Ketelitian: ±2.0 μg/m3 < 80 μg/m3, 4-5 μg/m3 > 80 μg/m3 (24-hour average)

 

Automatic Rain Water Sampler (ARWS)

Automatic Rain Water Sampler merupakan alat yang digunakan untuk mengambil sampel air hujan basah (wet) dan dan kering (dry) secara otomatis untuk diuji kandungan kimia air hujannya. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat pengapungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Dengan menggunakan alat ini, sampel air hujan dapat diambil secara otomatis dan terhindar dari kontaminasi.

Radar Cuaca

RADAR adalah singkatan dari Radio Detection And Ranging adalah salah satu sistem penginderaan jauh aktif. Prinsip kerjanya yaitu dengan mentransmisi gelombang elektromagnet ke antena, setelah mengenai target gelombang tersebut oleh antena akan dipantulkan kembali dan diterima sebagai echo, sehingga jarak dan posisi target dapat diketahui untuk selanjutnya akan diproses sehingga menghasilkan gambar atau citra pada layar monitor.
Terdapat beberapa informasi yang nantinya akan kita dapatkan setelah radar cuaca melakukan scanning / observasi, diantarnya:

  • Arah dan Posisi Objek: Berdasarkan waktu gelombang kembali ke receiver
  • Intensitas Objek: Berdasarkan nilai energi yang kembali ke receiver
  • Jenis Objek: Berdasarkan nilai intensitas objek yang diamati 
  • Arah Gerak Objek : Berdasarkan arah pergerakan objek apakah dia menjauh atau mendekat

Radar Cuaca adalah peralatan radar yang didesain khusus untuk pengamatan cuaca karena memungkinkan untuk menentukan lokasi presipitasi sehingga dapat mendeteksi tingkat lemah/kuatnya suatu badai sebagai suatu fenomena cuaca. Radar cuaca juga dapat mendeteksi kandungan partikel air dan es di dalam atau di bawah awan yang sangat mungkin untuk jatuh sebagai hujan, salju atau rambun. Radar Cuaca dapat digunakan untuk mengetahui posisi hujan, memperhitungkan gerakannya, memperkirakan jenisnya (apakah hujan, salju, hujan es, dan sebagainya). Sebagai alat pengamat fenomena meteorologi dan presipitasi, Radar Cuaca mampu memberikan informasi yang lebih detail untuk mendukung pelayanan bagi publik dalam skala dan waktu yang dibutuhkan.
Radar cuaca modern kebanyakan radar yang memakai prinsip Doppler (pulse-Doppler radars) , mampu mendeteksi gerakan tetesan hujan untuk menentukan intensitas curah hujan. Kedua jenis data dapat dianalisa untuk menentukan struktur badai dan potensi mereka untuk menyebabkan cuaca buruk.
Komponen utama radar cuaca :
1.) Pemancar (transmitter)
Terdiri atas sebuah tabung osilator bebas (magnetron) yang bekerja dalam implusi antara 0,5 dan 2,0 µs dan menimbulkan daya emisi sebesar 100 kW dan 2,0 MW.
2.) Antena
Alat ini adalah bagian yang memancarkan impulsi daya dan menerima echo. Antena yang memusatkan energi radioelektrik yang terletak di dalam sebuah kerucut relatif kecil antara 0,5° dan 3° memberikan gain. Umumnya radar meteorologi menggunakan satu antena unik, untuk memancarkan dan menerima energi dengan menggunakan sebuah komutator otomatik untuk menutup penerima pada waktu transmitter bekerja.
3.) Penerima (receiver)
Alat ini mendeteksi dan mengubah signal yang diterima dalam bentuk video. Kita tak dapat mendeteksi echo dimana amplitudonya di bawah kebisingan khusus dari penerima, karenanya kita berusaha mengecilkan kebisingan semaksimal mungkin.
4.) Indikator
Alat ini bekerja sebagai osiloskop. Umumnya radar meteorologi menggunakan indikator RHI (Range Height Indicator) dan indikator panoramik PPI (Plan Position Indicator).
Radar Cuaca yang terdapat Pada Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Merupakan Radar Cuaca Doppler Merk BARON (United States, 2014) Tipe VHD-350CC yang beroperasi pada frekuensi 5,545 Ghz.

Alat Prekusor Gempa

Terdapat Seperangkat alat Prekursor Gempa yang di pasang Stasiun Klimatologi Yogyakarta, yaitu Fluxgate Magnetometer tipe FRG-604RC.
Fluxgate Magnetometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas dan orientasi dari garis-garis magnetik fluks. Fluxgate Magnetometer adalah perangkat elektromagnetik sederhana yang menggunakan dua atau lebih gulungan kawat kecil di sekitar inti material magnetik yang sangat permeabel, untuk secara langsung merasakan arah komponen horizontal medan magnet bumi. Kelebihan mekanisme ini di atas kompas magnetik adalah pembacaannya dalam bentuk elektronik dan dapat didigitalkan dan ditransmisikan dengan mudah, ditampilkan dari jarak jauh, dan digunakan oleh autopilot elektronik untuk tujuan koreksi. Alat ini biasanya digunakan untuk menganalisis, memetakan dan memantau medan magnet bumi dan planet lain, dan juga digunakan dalam prospeksi geologi, navigasi ruang angkasa, navigasi bawah air, navigasi darat dan deteksi kapal selam.


            

            

                        
            
            
Registrations
 *
Please login to view this page.
Please login to view this page.
Please login to view this page.